Kadang aku mau jadi salah satu alasan yang menbuat kamu mampu
bartahan menghadapi segalanya di dunia ini selain mamah dan adik kamu, tapi aku
gak punya hak untuk itu. Kadang aku mau terus ada di samping kamu dengan apa
pun kondisi kamu, tapi aku tidak bisa. Menjadi yang selalu ada untuk kamu itu
sulit.. berusah untuk menjadi apa yang kamu inginkan itu rumit. Tapi aku seakan
tidak tahu caranya untuk menyerah.. bahkan aku juga tidak tahu cara untuk
menghentikan ini semua. Hari ini tepat malam takbiran ke dua aku dengan
perasaan yang sama, yaitu perasaan dimana aku ingin sekali bisa merayakan idul
fitri bersama kamu, bukan dia. Menjadi bagian yang sangat kamu tunggu
kehadirannya, bukan di abaikan seperti ini.
Belum lagi kepergian kamu untuk mengejar cita cita di kota Atlas
yang keberangkatannya tinggal sebentar lagi menbuat aku semakin takut
kehilangan. Karena aku tahu empat tahun itu bukan waktu yang sebantar dengan
perasaan yang sedikit berat aku pun harus men-support kamu. Aku tidak menuntut agar
kamu menjaga hatimu untuk ku, justru aku mendukung jika kamu mendapatkan
seorang wanita yang baik di sana, entah itu keputusan ku karena aku sudah lelah
seperti ini atau malah aku hanya ingin yang terbaik untuk kamu. Semoga keberadaan
kita yang terhalang jarak nantinya akan terus mempererat ikatan kita dalam rasa
rindu yang indah bukan menyakitkan seperti kebanyakan orang rasakan, ku harap
rasa rindu itu pula yang akan membawa mu pulang kembali kesini lalu menemui ku
dan menjawab semua teka teki soal rasa yang selama ini aku pendam. Kita sama
sama dewasa jadi ku harap kita bisa menyelesaikan rasa yang tertunda ini dengan
baik, walaupun pada akhirnya nanti mungkin tidak sesuai harapan aku atau kamu.